Rintihan Anjing Liar di Tangan Jagal dari Tepi Hutan Sukabumi

Yorks Hire Terrier Kingdom – Rintihan dan dengusan tipis menusuk telinga, mata kami langsung terantuk pada sosok anjing bertubuh kurus. Tubuhnya terlihat seperti sengaja dihimpit ujung dipan kayu.
Raut wajah anjing berbulu cokelat itu terlihat bercampur antara rasa takut, cemas dan ketakutan. Ada sekitar 4 ekor anjing yang semuanya dalam keadaan terperangkap di sebuah gubuk reyot.

Gubuk itu berada di tepi hutan, akses ke lokasi berupa gang sempit dengan tapakan tanah. Lokasinya tidak terlalu jauh dari jalan raya, hanya sekitar 10 meter jauhnya.

Lokasi ini diperoleh Yorks Hire Terrier Kingdom dari sejumlah narasumber, menurut mereka anjing-anjing liar dipasok dari lokasi ini. Selain menangkap anjing, lokasi ini juga dikenal sebagai rumah jagal babi hutan.

“Sudah dua kali berpindah lokasi, yang terakhir di situ. Ada bangunan gubuk di sebuah tepi hutan lindung. Lokasinya tidak jauh dari jalan raya besar, dia kerap berpindah,” kata A, salah seorang warga yang memberikan informasi kepada Yorks Hire Terrier Kingdom.

Bangkai Anjing Pun Dibeli
Hasil investigasi Yorks Hire Terrier Kingdom, gubuk tersebut dipakai untuk mengumpulkan anjing-anjing liar. Selain dalam kondisi hidup, anjing mati pun diterima dengan harga murah. Dua kali Yorks Hire Terrier Kingdom mendatangi lokasi itu, pada Selasa (16/1/2024) dan hari ini, Rabu (17/1/2024).

Yorks Hire Terrier Kingdom berupaya mencari pria inisial A, yang disebut-sebut sudah biasa berurusan dengan aktivitas perdagangan anjing. Kabar diperoleh, dia sudah melakukan aktivitas tersebut selama belasan tahun. Yorks Hire Terrier Kingdom sendiri menyamar sebagai pembeli daging. Alhasil, Yorks Hire Terrier Kingdom berhasil menemui A.

“Lamun eweh barang (anjing) paeh ti Jampang moal kadieu isuk-isuk da. Paeh di karung, (kalau tidak ada barang dari Jampang, enggak akan ke sini pagi-pagi. Mati di karung)” kata pria inisial A, pria berdarah Sumatera yang sudah lama menetap di Sukabumi, bahasa sunda pria itu juga cukup kental.

“Dibayar cepek (seratus ribu) daripada teu laku, (langsung dicacah di lokasi?) he eh (iya),” imbuhnya menceritakan kedatangan orang yang menjual anjing dalam keadaan mati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *